Sabtu, 11 Februari 2012

administrasi pendidikan



 
BAB II
PEMBAHASAN


A.PERENCANAAN
Perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan.
Perencanaan merupakan syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi. Tanpa perencanaan atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang ingin di capai. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus di lakukan pada permulaan dan selama kegiatan administrasi itu berlangsung. Di dalam setiap perencanaan ada dua faktor yamg perlu di perhatikan, yaitu faktor tujuan dan faktor sarana, baik sarana personel maupun sarana  material.

Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.                      menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak di capai
2.                      meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
3.                      mengumpulkan data dan informasi-informasi yang di perlukan.
4.                      menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
5.    merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan di pecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.

Syarat-syarat perencanaan:
1.      perencanaan harus di dasarkan atas tujuan yang jelas
2.      bersifat sederhana,realistis dan praktis
3.      terinci, memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah di pedomani dan di jalankan.
4.     
2
 
memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu.
5.      terdapat perimbangan antara bermacam-macam bidang yang akan di garap dalam perencanaan itu, mnurut urgensinya masing-masing.
6.      diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
7.      diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadinya duplikasi pelaksanaan.
Jadi perencanaan adalah proses dimana sebelum kegiatan dilaksanakan, yang didalamnya terdapat unsur-unsur dalam perencanaan, dan berpedoman pada tujuan yang akan dicapai.

B.ORGANISASI
Organisasi adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan pendidikan.
Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah. Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan sekolah sehari-hari terdapat bermacam-macam jenis pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan ketrampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Keragaman tugas dan pekerjaan semacam itu tidak mungkin dilakukan dan dipikul sendiri oleh seorang pemimpin. Dalam hal inilah terletak bagaimana kecakapan kepala sekolah mengorganisasi guru-guru dan pegawai sekolah lainya dalam menjalankan tugasnya sehari-hari sehingga tercipta adanya hubungan kerja sama yang harmonis dan lancar.
Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antar lain adalah bahwa pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab hendaknya disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian masing-masing yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.





A. Fungsi organisasi dapat diartikan bermacam-macam:
1.    organisasi dapat di artikan sebagai memberi struktur, terutama dalam penyusunan atau penempatan personel, pekerjaan-pekerjaan, material, dan pikiran-pikiran di dalam struktur itu.
2.    organisasi dapat pula di tafsirkan sebagai menetapkan hubungan antara orang-orang. Kewajiban-kewajiban, hak-hak, dan tanggung jawab masing-masing anggota di susun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju kepada tercapainya tujuan-tujuan atau maksud-maksud kegiatan pengajaran.
3.    organisasi dapat juga diartikan semata-mata mengingat maksudnya, yakni sebagai alat untuk mempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan  pekerjaan-pekerjaan.
Jadi dalam organisasi yang baik semua bagiannya semestinya dapat bekerja dalam suatu keselarasan dari bagian-bagian yang terpisah menuju kepada suatu kesatuan yang tak terpisahkan disebabkan adanya unsure-unsur yang mempersatukan. Beberapa unsure atau elemen yang dapat diorganisasikan supaya menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan yaitu, unsure pertama dan nyata yang menyebabkan kesatuan adalah terdapat dalam tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh para anggota organisasi. Sementara unsure kedua yang menjadi pengikat satu kesatuan yang dapat mempersatukan itu adalah kewenangan. Dan unsure ketiga yang menjadi pengikat satu kesatuan organisasi adalah pengetahuan.[1] 
B. Prinsip-prinsip organisasi
Organisasi yang baik hendaklah memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat sebagai berikut:
a)      memiliki tujuan yang jelas
b)     tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut.
c)      Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindak dan kesatuan pikiran.
d)     Adanya kesatuan perintah (unity command);para bawahan hanya mempunyai seorang atasan  langsung; daripadanya ia menerima perintah atau bimbingan, kepada siapa ia harus mempertanggung jawabkan hasil pekerjaanya.
e)      Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai kemampuan, keahlian, dan bakat masing-masing, sehingga dapat menimbulkan kerja sama yang harmonis dan kooperatif.
f)      Pola organisasi hendaklah relative permanent, dan struktur organisasi disusun sesederhana mungkin, sesuai dengan kebutuhan, koordinasi, pengawasan,dan pengendalian.
g)     Adanya jaminan keamanan dalam bekerja (security of tenur);anggota tidak merasa gelisah karena takut dipecat atau ditindak dengan sewenang-wenang.
h)     adanya gaji atau intensif yang setimpal dengan jasa/pekerjaan sehingga dapat menimbulkan gairah kerja.
i)       Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hirarki tata kerjanya jelas tergambar dalam struktur organisasi.

Di samping prinsip-prinsip tersebut di atas, kelancaran jalanya suatu organisasi dipengaruhi pula oleh sikap dan sifat kepemimpinan serta human relation yang berlaku didalamnya. sering dikatakan orang bahwa human relation adalah inti kepemimpinan. Kepemimpinan adalah inti manajemen dan manajemen adalah inti administrasi.

C. EVALUASI
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsur pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi
Dengan menerapkan proses penilaian terhadap suatu program atau kegiatan yang sedang dijalankan organisasi kekuatan dan kelemahan dari program atau kegiatan tersebut data diketahui untuk terus dapat dipertahankan kekuatannya dan sedikit demi sedikit dikurangi untuk dihilangkan kelemahannya dalam menjalankan program atau kegiatan organisasi berikutnya.

Kegunaan dan maksud-maksud dari penikaian adalah :
1. Memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja.
2. Menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien.
3. Memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk menghindari situasi yang dapat merusak
4. Memajukan kesanggupan para guru dan orang tua siswa dalam mengembangkan organisasi sekolah.
     Sedangkan prinsip - prinsip yang tidak boleh diabaikan adalah komprehensif, kooferatif, dan ekonomis.
Jadi penilaian yang dilakukan harusefektif dan efisien yang hasilnya dapat digunakan untuk mendiagnosa karena penilaian yang dilakukan dapat juga menungkapkan berbagai kekurangan dan kelemahan yang telah dilakukan.















 
BAB III
KESIMPULAN

Perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan.
Organisasi adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan pendidikan
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsure pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi.
Dan dalam organisasi terdapat proses yang ada pada fungsi pengorganisasian. Dimana pengorganisasian merupakan suatu gerak langkah menuju kearah pelaksanaan rencana yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan pengorganisasian ini harus dapat menghasilkan suatu organisai yang dapat bergerak dengan suatu kesatuan yang bulat.













7
 



[1] Drs. Susilana, Rudi, M.si. 2009. “Ilmu dan Aplikasi Pendidikan”. Jakarta: PT Imperial Gari Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar