Jumat, 02 Desember 2011

filsafat al razi


BAB II
PEMBAHASAN

FILSAFAT AL-RAZI
A. BIOGRAFI AL-RAZI

   Nama lain dari Al-Razi adalah Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ibnu Yahya Al-Razi, beliau dilahirkan di Ray pada 1 Sya’ban 251 H (204-395). Masa mudanya, beliau menjadi tukang intan, penukar uang, dan sebagai pemusik kecapi. Ia cukup respek terhadap ilmu kimia, sehingga kedua matanya buta akibat eksperimen yang dilakukannya.
    Al-Razi juga belajar ilmu kedokteran (Obat-Obatan ). Dengan tekun seorang dokter dan filosof yang lahir di meru pada tahun 192 H/ 808 M. yang bernama Ali Ibnu Robban Al-Thabari , Al-Razi terkenal sebagai seorang dokter yang dermawan, penyayang pada pasiennya, karena itu dia sering memberikan pengobatan Cuma-Cuma pada orang miskin, namun ungkapan Abdul Latif Muhammad Al-Abd terlalu berlebihan, yang menyatakan Al-Razi tidak memiliki harta sampai dia meninggal dunia, kenyataannya ia sering pulang pagi antara baghdad dan Ray, hal ini menunjukkan bahwa beliau masih punya uang.
Menurut al-nadim Al-Razi belajar filsafat kepada Al-Baikhi, menguasai filsafat dan ilmu-ilmu kuno. Disiplin ilmu al-razi meliputi falak, matematika, kimia, kedokteran, dan filsafat.
B. KARYA-KARYA AL-RAZI
       Al-Razi termasuk orang yang aktif dalam berkarya, buku-bukunya sangat banyak, bukunu-bukunya mencakup dunia kedokteran, ilmu fisika, logika, matematika, Astronomi, komentar-komentar, ringkasan dan ikhtisar, filsafat dan ilmu pengetahuan Hipotesis, Athiesme, dan campuran, karya- karya yang dimaksud adalah:
• Kitab al-asrar ( bidang kimia, diterjemahkan kedalam bahasa latin oleh Gerad Of Crenon ).
• Al-hawi adalah ensiklopodia kedokeran sampai abad ke 16 di eropa, setelah diterjemahkan kedalam bahasa latin tahun 1279 dengan judul Continens.
• Al-mansuri liber al-mansaris ( bidang kedokteran, 10 jilid).
• Kitab al-judar wa al-hasbah (tentang analisa penyakit cacar dan campak serta pencegahnya, sedangkan dalam bidang filsafat.
• Al-Thibb Al-Ruhani.
• Al-Sirah Al-Falsafiah
• Amarah Al- Iqbal Al-Dawlah
• Kitab Al-Lazd Dzah
• Kitab Al-Alim Al-Illahi
• Maqalah Fima Ba’ad Al-Thabi’iyyah
• Al-Shukuk ‘Ala Proclus
C. FILSAFAT AL- RAZI
    
Al- Razi adalah seorang rasionalis murni , hal itu terlihat dari karyannya Al-Thibb Al-Ruhani, ia menulis :” tuhan, sgala puji bagi-Nya yang sebanyak-banyak manfaat, inilah karunia terbaik tuhan kepada kita. Dengan akal kita dapat melihat segala yang berguna bagi kita dan yang membuat hidup kita baik, dengan akal kita dapat mengetahi yang gelap, yang jauh, dan yang tersembunyi dari kita. Dengan akal kita pula dapat memperoleh pengetahuan tentang tuhan.
Jika akal sedemikian penting dan mulia, kita tidak boleh menentukanya, kita tidak boleh melecehkanya, sebab ia adalah penentu, tetapi kita harus merujuk kepadanya dalam segala hal yang menentukan segala masalah denganya, kita harus sesuai dengan perintahnya.
1. Metafisikasinya
filsafat Al-Razi dikenal dengan ajaranya “ Lima Kekal” yakni :
• Allah Ta’ala
• Jiwa Universal
• Materi Pertama
• Ruang Absolute
• Masa Absolute.
Menurut Al-Razi, dua dari lima yang kekal iti hidup aktif yaitu tuhan dan jiwa/ roh universal, satu diantaranya tidak hidup dan fasif, yaitu materi dan dua lainya tidak hidup, tidak aktif dan tidak pula fasif, yakni ruang dan masa.
Allah adalah maha pencipta dan maha mengatur segala alam ini, alam diciptakan Allah bukan dari tiada, tetapi dari sesuatu yang telah ada, karena itu semestinya alam tidak kekal, sekalipun materi pertama kekal, sebab penciptaan disini dalam arti disusundari bahan yang telah ada.
Jiwa universal adalah merupakan Al-Mabda’ Al-Qadia Al-Sany (sumber kekal yang kedua). Pada benda-benda alam terdapat daya hidup dan gerak sehingga diketahui karena ia tanpa bentuk, yang berasal dari jiwa universal juga yang bersifat kekal, tapi karena ia dikuasai naluri untuk bersatu dengan al-hayula al-ula (materi pertama). Maka terjadilah pada zatnya bentuk yang dapat menerima fisik, sedangkan materi pertama tanpa fisik, kesenangan dan kebahagiaan yang sebenarnya adalah melepaskan diri dari materi dengan jalan berfilsafat.
2. Moral
pemikiran Al-Razi tentang moral tertuang dalam ukunya Al-Thibb Al-Ruhanni dan Al-Sirah Al-Falsafiyah, bahwa tingkah laku haruslah bedasarkan bentuk rasio, hawa nafsu harus berada dibawah kendali akal dan agama. Ia memperingatkan bahaya meminum khamar yang dapat mrusak akal dan melanggar ajaran agama bahkan dapat mengakibatkan penderita penyakit jiwa dan raga yang pada giliranya menghancurkan manusia.
Factor jiwa menjadi salah satu dasar pengobatan Al-Razi, menurutnya terdapat hubungan yang erat antara tubuh dan jiwa, misalnya emosi jiwa yang berlebihan akan mempengaruhi keseimbangan tubuh, sehingga timbul keragu-raguan. Sedangkan kebahagiaan menurut al-razi adalah kembalinya apa yang telah tersingkir karena sesuatu yang telah berbahaya. Al-Razi mengutuk cinta sebagai suatu berlebihan dan ketundukan kepada hawa nafsu, ia juga mengutuk kepongahan dan kelengahan, karena hal itu menghalangi orang dari belajar dan bekerja dengan baik.
Dusta adalah suatu kebiasaan buruk, dusta dibedakan kepada dua: untuk kebaikan yang sifatnya terpuji, dan untuk kejahatan sifatnya tercela. Jadi nilai dusta terletak pada niat, persetubuhan apabila berlebihan tidak baik bagi tubuh, karena akan mempercepat pada proses ketuaan, menjadi lemah dan menimbulkan berbagai penyakit lainya, sedangkan kecemasan yang berlebihan akan membawa seseorang kepada halusinasi dan bersikap loyo, sikap tamak dapat membawa kepada bencana. Karena itu perolehlah kedudukan lebih tinggi tanpa lelalui berbagai keanehan.
3. Kenabian
Al-Razi menyanggah anggapan bahwa untuk keteraturan kehidupan manusia memerlukan nabi, pendapat yang Controversial ini harus di fahami bahwa ia adalah seorang Rasionalis murni. Akal menurutnya adalah karunia Allah yang sangat terbesar untuk manusia, karena itu manusia tidak boleh menyia-nyiakan dan mengekang ruang gerak akal, akan tetapi memberi kebebasan sepenuhnya dalam segala hal.
Pandangan Al-Razi yang mengkultuskan kekuatan akal tersebut menjadikan ia tidak percaya kepada wahyu dan adanya nabi seperti yang di utarakan dalam bukunya Naqd Al-Adyan Aufi Al-Nubuwwah (kritik terhadap agama-agama atau terhadap kenabian). Menurutnya, nabi tidak berhak mengklaim dirinya sendiri sebagai seorang yang memiliki keistimewaan khusus, baik fikiran maupun rohani, karena semua orang itu adalah sama dan keadilan tuhan serta hikmah-Nya mengharuskan tidak membedakannya antara seseorang dengan yang lainya.
Perbedaan manusia timbul karena berlainan pendidikan dan berbedanya suasana perkembangannya, al-razi juga mengatakan tidak masuk akal tuhan mengutus para nabi, padahal mereka ( Nabi) juga tidak luput dari kesalahan atau kekeliruan. Setiap bangsa hanya percaya pada nabinya, dan tidak mengakui nabi bangsa lain, akibatnya terjadilah peperangan keagamaan dan perpecahan dan kebencian antara bangsa karena kefanatikan kepada agama bangsa yang dipeluknya.
Menurut Al-Razi kematian bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti, karena bila tubuh hancur maka ruh juga hancur. Al-razi juga mengkritik kitab-kitab suci baik injil maupun al-qur’an, ia menolak mu’jijat al-qur’an baik dari segi isi maupun dari gaya bahasanya, menurutnta orang bisa saja menulis kitab yang lebih baik dan kata bahasa yang lebih indah. Dalam hal ini bukan berarti al-razi bukan seorang atheis, karena ia masih tetap meyakini adanya tuhan yang maha kuasa yakni Allah swt. Dan Al-Razi juga tidak lupa mengucapkan shalawat kepada Nabi saw.















BAB III
KESIMPULAN


    Al-Razi adalah seorang filosof yang hidup pada masa pendewaan akal secara berlebihan, ia seorang muslim, tapi muslim yang tidak sempurna, karena ia tidak mempercayai adanya wahyu dan kenabian. Ia seorang yang bertuhan dan mengakui adanya tuhan maha pencipta, tetapi ia tidak mengakui wahyu dan ajaran-Nya. Sebaliknya ia mempercayai kemajuan dan pemikiran manusia.
       Konsepsi filsafatnya yang paling menonjol, dan karena-nya menjadi ajaran pokok, adalah prinsip lima yang kekal, sebagai tengara keplatonikannya. Tetapi, prinsipnya bahwa dunia diciptakan dalam waktu dan bersifat sementara, membe­dakannya dari konsep Plato yang mempercayai bahwa dunia diciptakan dan bersifat (dalam waktu) abadi.

































DAFTAR PUSTAKA


Hasyim Syah Nasution, 2005, Filsafat Islam. Gaya Media Pratama : Jakarta.
Mustofa Ahmad. 2007. Filsafat Islam. Pustaka Setia Bandung.
Sirajudin Zar, 2004. Filsafat Islam. (Filosof Dan Filsafatnya): Padang.

makalah bimbingan dan konseling (penyusunan bk)


BAB I
PENDAHULUAN

Munculnya persepsi negative tentang BK dan tudingan tudingan miring terhadap guru BK antara lain di sebabkan ketidak tahuan akan tugas,peran,fungsi,dan tanggung jawab guru BK baik oleh guru mata pelajaran ,pengawas,kepala sekolah dan madrasah,para siswa,dan orang tua siswa maupun dari guru BK itu sendiri.selain itu ,bias di sebabkan oleh tidak disusunya program bimbingan dan konseling secara terencana dan sistematis di sekolah dan madrasah.
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari proses pendidikan dan memiliki kontribusi terhadap keberhasilan proses pendidikan di sekolah dan madrasah.hal ini berarti proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah dan madrasah tidak akan memperoleh hasil yang optimal tanpa di dukung oleh penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling yang baik.pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah hanya mungkin dapat di laksanakan secara baik apabila di programkan secara baik pula.
Agar pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta tujuanya dapat tercapai efektif dan efisien pula maka harus disusun programnya secara terencana dan sistematis.dengan perkataan lain,pelayanan BK di sekolah dan madrasah perlu direncanakan ,di laksanakan,dan di nilai secara sistematis sehingga di rasakan manfaatnya oleh berbagai pihak.










BAB II
PEMBAHASAN


A.PERENCANAAN PROGRAM BK DI SEKOLAH
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah terlaksana melalui sejumlah kegiatan bimbingan.secara umum program bimbingan merupakan suatu rancangan atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.rancangan atau rencana kegiatan tersebut disusun secara sistematis,terorganisir,danterkoordinasi dalam jangka waktu tertentu.berdasarkan makna program secara umum di atas,dapat disusun rumusan program bimbingan dan konseling sebagai berikut:suatu rangkaian kegiaan bimbingan dan konseling yang tersusun secara sistematis,terencana,terorganisir,dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu.
Berkenaan dengan perencanaan program BK di sekolah dan madrasah ,perlu di perhatikan hal-hal berikut:
1.studi kelayakan
Studi kelayakan merupakan refleksi tentang alasan alasan mengapa di perlukan suatu program bimbingan.stuudi kelayakan juga di perlukan untuk melihat program mana yang lebuh layak untuk di laksanaka dalam bentuk layanan bimbingan terhadap siswa.dari hasil studi kelayakan akan di peroleh kesimpulan bidang bidang atau lingkupbimbingan mana yang layak untuk di tuangkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling.
2.penyusunan program bimbingan
Penyusunan program bimbingan harus merujuk kepada kebutuhan sekolah dan madrasah secara umum dan lingkup layanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah.
Lingkup layanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah dari aspek bidang pelayanan bimbingan dan konseling meliputi bidang:
a)      Pengebangan pribadi
b)     Pengembangan social
c)      Pengembangan kegiatan belajar
d)     Pengembangan karir
e)      Pengembangan kehidupan keluarga
f)       Pengembangan kehidupan beragama
Dari aspek jenis-jenis layanan BK meliputi:
a)      Layanan orientasi
b)     Layanan informasi
c)      Layanan penempatan atau penyaluran
d)     Layanan penguasaan konten
e)      Konseling perorangan
f)       Konseling kelompok
g)      Bimbingan kelompok
h)      Layanan konsultasi
i)        Layanan mediasi
Dari aspek pendukung meliputi:(a).aplikasi instrument (b).himpunan data (c).konfrensi kasus(d)kunjungan rumah(e)alih tangan kasus
Dari format layanan meliputi:(a)format individual (b)format kelompok (c)format klasikal (d)format lapangan (e)format politik
Hal hal yang perlu di perhatikan dalam menyusun rencana BK:(a)pola dasar mana yang perlu di pegang dan straegi mana yang perlu di terapkan (b)bidang-bidang atau lingkup bimbingan mana yang perlu di prioritaskan (c)bidang-bidang mana atau jenis layanan man yang sesuai untuk melayani kebutuhan para siswa (d)keseimbangan yang wajar antara pelayanan bimbingan secara kelompok dan secara individual (e)pengaturan pelayanan konsultasi (f)cara mengadakan evaluasi (g)pelayanan rutin dan incidental (h)tingkatan tingkatan kelas yang akan mendapat bimbingan tertentu (i)petunjuk petunjuk atau intruksi intruksi yang diberikan instansi yang berwenang (jika ada)dan sebagainya
Setelah rencana program disusun dengan memperhatikan hal hal di atas,selanjutnya dilakukan pembahasan dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait di sekolah dan madrasah.penyusunan program BK merupakan tindak lanjut studi kelayakan,oleh sebab itu bias di laksanakan pada awal tahun atau setelah program semester berakhir.

3.Penyediaan sarana fisik dan teknis
Sarana fisik adalah semua peraltan atau perlengkapan yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan program BK.
Saran teknis adalah alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan bimbingan.
4.penentuan sarana personil dan pembagian tugas
Sarana personil adalah orang orang yang akan dilibatkan dalam penyusunan program BK dan mereka akan diberi tugas apa.
5.kegiatan kegiatan penunjang
Dalam penyusunan rencana program BK di sekolah dan madrasah diperlukan kegiatan kegiatan pendukung terutama pertemuan staff bimbingan dan hubungan dengan masyarakat atau instansi lain yang terkait dengan rencana program BK yang akan disusun.

B.PENYUSUNAN PROGRAM BK DI SEKOLAH DAN MADRASAH
Penyusunan program BK di sekolah dan madrasah menempuh langkah langkah sebagai berikut:
1.menentukan karakteristik siswa
Apabila program yang akan disusun adalah untuk tingkat satuan pendidikan sekolah menengah atas(SMA) atau madrasah aliyah ,harus memperhatikan karakteristik dan tugas tugas perkembangan siswa SMA dan MA.selanjutnya dari karakteristik siswa pada masing masing tingkat satuan penddikan diatas,akan diketahui kebutuhanya.dari situlah selanjutnya disusun program BK.
2.penyusunan program
Penyusunan program BK umumnya mengikuti empat langkah pokok,yaitu identifikasi kebutuhan,penyusunan rencana kerja,pelaksanaan kegiatan,dan penilaian kegiatan.keempat langkah diatas sebaiknya di lakukan secara berkesinambungan.
Pertama,identifikasi kebutuhan.program yang baik adalah program ysng sesuai dengan kebuthan siswa.
Kebuthan siswa antara lain (a)kebutuhan akan informasi tentang cara-cara belajar yang baik(b)kebutuhan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dampaknya (c)kebuthan akan karir karir tertentu (d)kebutuhan akan informasi tentang cara cara pengembangan potensi diri,cara cara bergaul, (e)kebuthan untuk bisa eksis.T.hani handoko (1999)mengutip pendapat maslow menyatakan bahwa kebutuhan individu terdiri dari:
  1. kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri
  2. kebutuhan harga diri
  3. kebutuhan social
  4. kebutuhan keamanan dan rasa aman
  5. kebutuhan fisiologis
kedua,penyusunan rencana kegiatan.rencana kegiatan bimbingan disusun atas dasar jenis jenis dan prioritas kebutuhan ,baik kebutuhan individu maupun  kebutuhan sekolah dan madrasah secara umum.
Ketiga,pelaksanaan kegiatan.pelaksanaan kegiatan merupakan realisasi rencana program bimbingan yang telah disusun.
Keempat,penilaian kegiatan.penilaian dilakukan terhadap semua kegiatan .hasil penilaian merupakan gambaran tentang proses selurh dan hasil yang dicapai disertai dengan rekomendasi tentang kegiatan berikutnya (follow up)







BAB III
KESIMPULAN

Hal hal yang perlu di perhatikan dalam perencanaan program BK di sekolah:
1.studi kelayakan
2.penyusunan program bimbingan
3.Penyediaan sarana fisik dan teknis
4.penentuan sarana personil dan pembagian tugas
5.kegiatan kegiatan penunjang

Penyusunan program BK di sekolah dan madrasah menempuh langkah langkah sebagai berikut:
1.menentukan karakteristik siswa
2.penyusunan program
Penyusunan program BK umumnya mengikuti empat langkah pokok,yaitu identifikasi kebutuhan,penyusunan rencana kerja,pelaksanaan kegiatan,dan penilaian kegiatan.keempat langkah diatas sebaiknya di lakukan secara berkesinambungan.














DAFTAR PUSTAKA
Drs.tohirin,M.pd,bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah(berbasis integrasi,raja grafindo persada,Jakarta:2007