Kamis, 22 September 2022

hujan-hujanan yang seru bersama Hanif

     Selasa, 1 Juni 2021

    Selasa sore, tidak biasanya anaku "Hanif" menghampiriku dan bilang "Ayah, Kakak lapar".

 "Oh kakak lapar, mau makan pakai apa" tanyaku pada Hanif. kebetulan beberapa hari itu, air PAM tidak mengalir sehingga istriku kesulitan untuk memasak. maka istriku menimpali " karena hari ini mama tidak masak maka jalan-jalan sore saja sama Ayah sambil cari makanan". aku melihat mata hanif berbinar, akupun setuju. tidak menunggu lama aku dan hanif pun naik motor untuk mencari makan malam. 

    Ditengah perjalanan, terdengar suara adzan Maghrib dari masjid seberang. kami pun menghentikan perjalanan untuk menunaikan Sholat maghrib berjamah. setelah selesai sholat maghrib, kami bergegas melanjutkan mencari makanan untuk makan malam. akhirnya kami sampai di warung nasi Goreng, yang terletak disamping Klinik 24 jam. warung yang sederhana namun cukup ramai pembeli. Disini juga menyediakan mie rebus, mie goreng, kwitau dll. 

"pesan apa pak" tanya penjual dengan ramah.

" Pesan nasi goreng biasa tiga bungkus yaitu dua bungkus yang pedas dan satu bungkus tidak pedas"

" baik, kami persiapkan dulu ya. silahkan duduk sambil menunggu pesanannya siap"

 Nasi goreng pesanan kami sudah siap. setelah membayar dan akan pulang, tiba-tiba hujan turun dengan lebat sekali. " yah, Kakak ingin pulang" rengek Hanif. " Nak, tapi hujan lebat" sahutku untuk memberi pengertian pada Hanif. karena aku pikir hujannya akan lama reda, maka akupun berinisiatif untuk mengambil jas hujan yang ada di jok motor. Aku pakaikan jas milik Hanif . Jas hujan warna biru yang kami beli sebulan sebelumnya.

" yuk, kita berpetualang sambil hujan-hujanan". 

" Hayuuuk....!!" sahut Hanif penuh semangat.

    kami pun pulang dengan menembus hujan yang lebat dan gelapnya malam.agar Hanif tetap merasa gembira, aku minta Hanif agar selalu melihat kedepan dan memberitahukan aku jika ada jalan berlubang. aku ibaratkan jalan berlubang sebagai jebakan atau bom. dengan penuh semangat Hanif selalu memberitahukan jika ada jalan berlubang 

" Awas ayah ada jebakan, belok kiri...!!!" kata Hanif.  

"oke" balasku tidak mau kalah semangat dengan Hanif. 

alhamdulillah akhirnya kami sampai dirumah dengan selamat. Tampak didepan pintu, Inev istriku sedang menunggu dengan cemas sambil memegang Handuk. " aduuuh... mama sampai cemas sekali" kata istriku. Namun dibalas dengan celotehan Hanif yang begitu gembira menceritakan petualangannya tadi ketika hujan dengan menghindari banyak jebakan selama perjalanan pulang. setelah kami ganti baju, kamipun langsung makan malam dengan lahap. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar