1. METODE INKUIRI
1.1
Definisi Metode Inkuiri
Salah satu metode pembelajaran dalam bidang Sains,
yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif
adalah metode inquiry. David L. Haury dalam artikelnya, Teaching
Science Through Inquiry (1993) mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred
Novak: inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk
menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu.
Dengan kata lain, inquiry berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif
yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin
tahu (Haury, 1993).
Menurut Mulyani Sumantri (1999) Metode inkuiri
(penemuan) adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan pada siswa
untuk menemukan informasi dengan tanpa bantuan guru.
Menurut Sumantri M. Dan Johar Permana (2000:142) adalah cara penyajian pelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode Inkuiri memungkinkan para peserta didik menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya, karena Metode Inkuiri melibatkan peserta didik dalam proses-proses mental untuk penemua suatu konsep berdasarkan informasi-informasi yang diberikan guru.
Menurut Sumantri M. Dan Johar Permana (2000:142) adalah cara penyajian pelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode Inkuiri memungkinkan para peserta didik menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya, karena Metode Inkuiri melibatkan peserta didik dalam proses-proses mental untuk penemua suatu konsep berdasarkan informasi-informasi yang diberikan guru.
Menurut Moedjiono, dkk (1992) mengatakan bahwa
metode penemuan adalah bentuk intraksi belajar mengajar yang yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi.
Dalam makalahnya Haury menyatakan bahwa metode
inquiry membantu perkembangan antara lain scientific literacy dan pemahaman
proses-proses ilmiah, pengetahuan vocabulary dan pemahaman konsep,
berpikir kritis, dan bersikap positif. Dapat disebutkan bahwa metode inquiry
tidak saja meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dalam Sains
saja, melainkan juga membentuk sikap keilmiahan dalam diri siswa.
Metode inquiry merupakan metode pembelajaran yang
berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam
proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan
kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai
subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inquiry
adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah
yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga
bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya
adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah.
Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap
kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004)
Jadi Metode Inkuiri adalah pelaksanaan belajar
mengajar dengan cara siswa mencari dan menemukan konsep dengan atau bantuan
dari guru.
1.2 Komponen umum metode inkuiri
Walaupun dalam praktiknya aplikasi metode
pembelajaran inquiry sangat beragam, tergantung pada situasi dan kondisi
sekolah, namun dapat disebutkan bahwa pembelajaran dengan metode inquiry
memiliki 5 komponen yang umum yaitu Question, Student Engangement,
Cooperative Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources
(Garton, 2005).
Question.
Pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah
pertanyaan pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman
siswa akan suatu fenomena. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya, yang
dimaksudkan sebagai pengarah ke pertanyaan inti yang akan dipecahkan oleh
siswa. Selanjutnya, guru menyampaikan pertanyaan inti atau masalah inti yang harus
dipecahkan oleh siswa. Untuk menjawab pertanyaan ini – sesuai dengan Taxonomy Bloom – siswa dituntut untuk melakukan beberapa langkah
seperti evaluasi, sintesis, dan analisis. Jawaban dari
pertanyaan inti tidak dapat ditemukan misalnya di dalam buku teks, melainkan
harus dibuat atau dikonstruksi.
Student Engangement.
Dalam metode inquiry,
keterlibatan aktif siswa merupakan suatu keharusan sedangkan peran guru adalah
sebagai fasilitator. Siswa bukan secara pasif menuliskan jawaban pertanyaan
pada kolom isian atau menjawab soal-soal pada akhir bab sebuah buku, melainkan
dituntut terlibat dalam menciptakan sebuah produk yang menunjukkan pemahaman
siswa terhadap konsep yang dipelajari atau dalam melakukan sebuah investigasi.
Cooperative Interaction.
Siswa diminta untuk berkomunikasi,
bekerja berpasangan atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan.
Dalam hal ini, siswa bukan sedang berkompetisi. Jawaban dari permasalahan yang
diajukan guru dapat muncul dalam berbagai bentuk, dan mungkin saja semua
jawaban benar.
Performance Evaluation.
Dalam menjawab permasalahan,
biasanya siswa diminta untuk membuat sebuah produk yang dapat menggambarkan
pengetahuannya mengenai permasalahan yang sedang dipecahkan. Bentuk produk ini
dapat berupa slide presentasi, grafik, poster, karangan, dan lain-lain. Melalui
produk-produk ini guru melakukan evaluasi.
1.3
Alasan Penggunaa Metode Inkuiri
a) Alasan penggunaan Metode
Inkuiri dalam pembelajaran menurut Sumantri M dan Johar Permana (2000: 142-143)
adalah sebagai berikut:
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat , guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satu langkah guru dalam menyikapi hal tersebut adalah menyajikan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat , guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satu langkah guru dalam menyikapi hal tersebut adalah menyajikan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.
b) Belajar tidak hanya diperoleh
dari sekolah, tetapi juga dari lingkungan
Kita harus menanamkan pemahaman anak didik bahwa belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah tetapi juga dari lingkungan sedini mungkin. Metode Inkuipi dapat membantu guru dalam menanamkan pemahaman tersebut. Metode ini mengajak siswa untuk belajar mandiri dengan maupun tanpa bimbingan dari guru.Siswa mwngembangkan kemampuan yang diperoleh dari lingkungannya untuk menemukan suatu konsep dalam pembelajaran.
Kita harus menanamkan pemahaman anak didik bahwa belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah tetapi juga dari lingkungan sedini mungkin. Metode Inkuipi dapat membantu guru dalam menanamkan pemahaman tersebut. Metode ini mengajak siswa untuk belajar mandiri dengan maupun tanpa bimbingan dari guru.Siswa mwngembangkan kemampuan yang diperoleh dari lingkungannya untuk menemukan suatu konsep dalam pembelajaran.
c) Melatih peserta didik
untuk memiliki kesadaran sendiri tentang kebutuhan belajarnya Metode ini
menekankan pada keaktifan siswa mnemukan suatu konsep pembelajaran dengan
kemampuan yang dimilikinya. Dengan langkah pembelajaran tersebut aka siswa akan
dapat memiliki kesadaran tentang kebutuhan belajarnya.
d) penanaman kebiasaan belajar
berlangsung seumur hidup
Penanaman kebiasaan untuk belajar berlangsung seumur hidup dapat dilaksaakan dengan metode inkuiri. Dalam metode ini siswa diarahkan untuk selalu mengembangkan pola pikirnya dalam mengembangkan konsep pembelajaran. Siswa dituntut untuk selalu mencari pengetahuan yang menunjang pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran. Hal inilah yang menjadi langkah awal guru dalam penanaman terhadap siswa tentang pengertian bahwa belajar berlangsung seumur hidup.
dan Menemukan sendiri tentang konsep yang dipelajari siswa akan lebih memahami ilmu dan ilmu tersebut akan bertahan lama.
Penanaman kebiasaan untuk belajar berlangsung seumur hidup dapat dilaksaakan dengan metode inkuiri. Dalam metode ini siswa diarahkan untuk selalu mengembangkan pola pikirnya dalam mengembangkan konsep pembelajaran. Siswa dituntut untuk selalu mencari pengetahuan yang menunjang pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran. Hal inilah yang menjadi langkah awal guru dalam penanaman terhadap siswa tentang pengertian bahwa belajar berlangsung seumur hidup.
dan Menemukan sendiri tentang konsep yang dipelajari siswa akan lebih memahami ilmu dan ilmu tersebut akan bertahan lama.
1.4
Langkah-langkah Metode Inkuiri
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan
metode inkuiri menurut Ibrahim dan Nur, (2000: 13), antara lain sebagai
berikut:
- Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran , menjelaskan
logistik yangdibutuhkan dan memotivasi siswa terliibat pada aktivitas pemecahan
masalah.
- Mengorganisasikan siswa dalam belajar
Guru membantu siswa adalam mengidentifikasi dan
mengorganisasikan tugas tugas yang berkaitan dengan masaklah serta menyediakan
alat
- Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendporongsiswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai, melaksanakan eksperimen yangberkaitan dengan pemecahan masalah
- Menyajikan atau mempresentasdikan hasil kegiatan
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model yang membantui mereka
untuk berbagi tugas dengantemannya.
- Mengevaluasi kegiatan
Guru membantu sisa untuk merefleksi pada
penyelidikan dan proses penemuan yang digunakan
Langkah yang digunakan dalam metode inkuiri dimulai
dengan mengajarkan beberapa pertanyaan dengan memberikan beberapa informasi
secara singkat, diluruskan agar tidak tersesat. Berdasarkan bahan yang ada
sisawa didorong untuk berfikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum.
Seberapa jauh guru dalam membimbing siswa tergantung pada kemampuan siswaa dan
matero yang dipelajari. Metode inkuiri memberi kesempatan siswa menyelidiki dan
mewnarik kesimpulan.
1.5
Tujuan Metode Inkuiri
Adapun tujuan dari metode inkuiri adalah sebagai
berikut:
a) Meningkatkan keterlibatan
peserta didikdalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya.
b) Mengurangi ketergantungan siswa
pada guru untuk mendapatkan pelajarannya
Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan asebagai sumber belajar yang tidakada habisnya
Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan asebagai sumber belajar yang tidakada habisnya
c) Memberi pengalaman
belajar seumur hidup
d) Meningkatkabn ketrlibatan peserta
didikdalam menemukan dan memrosesbahan pelajarannya.
e) Mengurangi ketergantungna
peserta didik padaguru untuk mendaopatkan pengalaman belajarnya
f) Melatih peserta
didik menggali dan memanfaaatkan liongkunean sebagai sumber belajar yang tidak
ada habisnya.
g) Memberi pengalaman belajar
seumur hidup
1.6
Kebaikan Metode Inkuiri
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana
(2000:143) kebaikan metode inkuiri adalah:
a) Siswa ikut berpartisispasi
secaraaktif didalam kegiatan belajarnya, sebab metode inkuiri menekankan poad
proses pengolahan infpormasi pada peserta didik
Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumuis, sebab siswa mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut.
Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumuis, sebab siswa mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut.
b) Metode ini memungkinkan sikap
ilmia h dan menimbulakan semangat ingintahu para siswa.
c) Dengan menemukan sendiri
siswa merasa sanbgat puas dengasn demikian kepuasa mental sebagai nilai
intrinsik siswa terpenuhi.
d) Guru tetap memiliki kontak
pribadi
e) Penemuan yang diperoleh peserta
didik dapat menjadi kepemilikan yang sangan sulit dilupakan.
f) Memberikan
kesempatan pada siswa untuk maju berkelanjutan sesuai dengan kemampuan sendiri.
g) Memungkinkan bagi siswa untuk
memperbaiki dan memperluas kemampuan intelektual secara mandiri.
1.7
Kelemahan Metode Inkuiri
a) Kurang berhasil bila jumlah
siswa dalam jumlah yang banyak dalam satu kelas
b) Sulit menerapkan metode ini
karena guru dan siswa sudah terbiasa dengan metode ceramah dan tanya jawab
c) Pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri lebih menekankan pada penguasaan kognitif dan
mengabaikan aspek keterampilan, nilai dan sikap
d) Kebebasan yangyang diberikan
kepada siswa tidakselamanya dapat dimanfaatkan secara optimal dan sering
terjadisiswa kebingungan
e) Memerlukan sarana dan fasilitas
sumber:
himitsuqalbu.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar